Kamis, 12 Mei 2016

Sistem pertanian berkelanjutan

Sistem pertanian berkelanjutan

Istilah sistem pertanian berkelanjutan ini sendiri muncul sebagai bentuk kekhawatiran para pakar akan kelangkaan pangan di masa yang akan datang karena teknologi dan sistem pertanian yang ada mengalami kegagalan untuk mencukupi kebutuhan pangan.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1980’an. Ketidakcukupan kebutuhan pangan ini salah satunya terjadi karena tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat. Tingginya tingkat demografi ini memicu banyak hal, diantaranya perubahan iklim dan cuaca. Pada akhirnya hal ini akan membuat kemungkinan adanya kegagalan sistem pertanian sebelumnya dalam menjawab kebutuhan pangan.
Berdasarkan beberapa kata yang membentuknya, sistem pertanian berkelanjutan memiliki pengertian adanya kebutuhan campur tangan manusia dalam mengolah sumber daya alam dengan cara-cara yang aman bagi lingkungan namun tetap berorientasi pada teknologi dan dinamika yang selalu berkembang dengan tujuan menjamin ketersediaan pangan bagi generesi saat ini dan di masa yang akan datang. Maka dari pengertian ini, terdapat 3 aspek yang membentuk sistemnya, yaitu:
  • Lingkungan,
  • Ekonomi,
  • Social.
Dari ketiga aspek yang membentuk sistem diatas, maka terbentuklah konsep sistem pertanian berkelanjutan. Yaitu 

  • Bagaimana agar lingkungan untuk pertanian ini tetap terjaga. Tidak rusak karena pengelolaan yang salah, atau tidak tercemar bahan kimia. Sehingga tetap dapat dikembangkan untuk diversifikasi tanaman dan pangan di masa mendatang.
  • Bagaimana agar sistem yang dibentuk ini mencakup penggunaan sumber daya ekonomi yang efisien berdasarkan teknologi yang tepat guna. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan teknologi yang dipilih tidak sia-sia.
  • Yang terakhir tentu dari kedua aspek diatas adalah agar pengolahan pertanian tersebut sesuai dengan kebutuhan manusia sendiri.
Beberapa keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penerapan sistem pertanian berkelanjutan ini memiliki maksud agar sumber daya alam yang terbarukan maupun non terbarukan dapat dilakukan secara bijaksana melalui berbagai cara, antara lain:
  • Mengendalikan hama dengan cara terpadu,
  • Memadukan peternakan unggul dengan pertanian, misalnya dengan menanam rumput kualitas tinggi,
  • Menjaga struktur tanah dengan baik, melalui system yang tepat. Misalnya terasiring agar tidak terjadi erosi tanah,
  • Melakukan penganekaragaman tanaman, dan lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar