Sistem
pertanian berkelanjutan
Istilah sistem pertanian berkelanjutan ini sendiri muncul sebagai bentuk kekhawatiran para pakar akan kelangkaan pangan di masa yang akan datang karena teknologi dan sistem pertanian yang ada mengalami kegagalan untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan sekitar
tahun 1980’an. Ketidakcukupan kebutuhan pangan ini salah satunya terjadi karena
tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat. Tingginya tingkat demografi
ini memicu banyak hal, diantaranya perubahan iklim dan cuaca. Pada akhirnya hal
ini akan membuat kemungkinan adanya kegagalan sistem pertanian sebelumnya dalam
menjawab kebutuhan pangan.
Berdasarkan beberapa kata yang membentuknya,
sistem pertanian berkelanjutan memiliki pengertian adanya kebutuhan campur tangan
manusia dalam mengolah sumber daya alam dengan cara-cara yang aman bagi
lingkungan namun tetap berorientasi pada teknologi dan dinamika yang selalu
berkembang dengan tujuan menjamin ketersediaan pangan bagi generesi saat ini
dan di masa yang akan datang. Maka dari pengertian ini, terdapat 3 aspek yang
membentuk sistemnya, yaitu:
- Lingkungan,
- Ekonomi,
- Social.
Dari ketiga aspek yang membentuk sistem
diatas, maka terbentuklah konsep sistem pertanian berkelanjutan. Yaitu
- Bagaimana agar lingkungan untuk pertanian ini tetap
terjaga. Tidak rusak karena pengelolaan yang salah, atau tidak tercemar
bahan kimia. Sehingga tetap dapat dikembangkan untuk diversifikasi tanaman
dan pangan di masa mendatang.
- Bagaimana agar sistem yang dibentuk ini mencakup
penggunaan sumber daya ekonomi yang efisien berdasarkan teknologi yang
tepat guna. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan teknologi
yang dipilih tidak sia-sia.
- Yang terakhir tentu dari kedua aspek diatas adalah agar
pengolahan pertanian tersebut sesuai dengan kebutuhan manusia sendiri.
Beberapa keterangan diatas, dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya penerapan sistem pertanian berkelanjutan ini memiliki
maksud agar sumber daya alam yang terbarukan maupun non terbarukan dapat
dilakukan secara bijaksana melalui berbagai cara, antara lain:
- Mengendalikan hama dengan cara terpadu,
- Memadukan peternakan unggul dengan pertanian, misalnya
dengan menanam rumput kualitas tinggi,
- Menjaga struktur tanah dengan baik, melalui system yang
tepat. Misalnya terasiring agar tidak terjadi erosi tanah,
- Melakukan penganekaragaman tanaman, dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar