Kamis, 02 Februari 2017

HUBUNGAN RADIASI SURYA DENGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)

HUBUNGAN RADIASI SURYA DENGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)
 

PAPER
OLEH :

JESICA SEREVINA SIMATUPANG / 160301098
AGROEKOTEKNOLOGI-2A




logo FP USU I.jpg




LABORATORIUM             AGROKLIMATOLOGI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
HUBUNGAN RADIASI SURYA DENGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)
 

PAPER
OLEH :
JESICA SEREVINA SIMATUPANG / 160301098
AGROEKOTEKNOLOGI-2A


Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk  Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di Laboratorium Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi,
Fakultas Pertanian, Unviersitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh
Asisten Koordinator



(Muhammad Ridho Catur Prasetya)
NIM : 130301279


        Diperiksa Oleh                                                                         Diperiksa Oleh
     Asisten Korektor I                                                                  Asisten Korektor II


(Wika W Syahputri)                                                                     (Abdul Rozak)
NIM :  120301070                                                                        NIM : 130301285


LABORATORIUM             AGROKLIMATOLOGI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang masih memberikan penulis waktu dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya
Adapun judul paper ini adalah ” Hubungan Radiasi Surya Terhadap Produktivitas Tanaman Padi ”merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilalian di Laboratorium Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Petanian, Universitas Sumatera Utara
            Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nini Rahmawati, S.P, M.Si , Dr. Yaya Hasanah,M.Si, Ir. Irsal, M.P, Ir.Tengku Irmansyah, M.P, Ir. Lisa Marwani, M.P, Dr. Dra. Chairani Hanum, M.S, Ir. Alida Lubis, M.Si, Ir. Mukhlis, M.Si, Ir. Benny Hidayat, M.P, Ir. Syarifuddin, M.S selaku dosen mata kuliah Agroklimatologi dan kepada seluruh kakak dan abang asisten yang telah membantu saya dalam menyelesaikan paper ini.
            Penulis juga menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, jadi penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesuksesan penulis di masa depan. Akhir kata, penulis mengucapan terima kasih.




                                                                                                Hormat saya,


                                                                                                      Penulis

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan prosesfotosintesis.  Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses perkecambahan biji sampai tanaman dewasa. Dengan demikian cahaya dapat menjadi faktor pembatas utama di dalam semua ekosistem.
Merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan .
Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Cahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Cahaya Optimal bagi Tumbuhan Kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila cahaya melebihi titik kompensasinya.
Beberapa tumbuhan mempunyai karakteristika yang dianggap sebagai adaptasinya dalam mereduksi kerusakan akibat cahaya yang terlalu kuat atau supra optimal. Dedaunan yang mendapat cahaya dengan intensitas yang tinggi, kloroplasnya berbentuk cakram, posisinya sedemikian rupa sehingga cahaya yang diterima hanya oleh dinding vertikalnya. Antosianin berperan sebagai pemantul cahaya sehingga menghambat atau mengurangi penembusan cahaya ke jaringan yang lebih dalam.
Besarnya energi matahari yang diterima oleh tanaman tidak sama dari musim ke musim dan latitude ke latitude lainnya. Tetapi besarnya energi matahari yang diterima tanaman (tumbuhan) setiap tahunnya pada latitude yang sama tidak sama bervariasi dan besarnya energi matahari yang ditangkap tanaman untuk jenis tanaman yang berbeda, juga akan berbeda-beda pula.
Pertumbuhan dan produksi tanaman padi merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi lainnya.  Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat.  Sebagian energi kimia tersebut direduksi/ dirombak menjadi energi kinetik dan energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan internal tanaman.  Sedangkan bagian lainnya direformasi menjadi beberapa jenis senyawa organik, termasuk asam amino, protein dan lain-lain melalui beberapa proses metabolisme tanaman. (Sasmitamihardja, dkk., 1996)
Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui tentang radiasi surya dan juga tanaman padi serta pengaruh radiasi surya terhadap produktivitas tanaman padi.
Kegunaan Penulisan
            Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah menjadi salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di laboratorium Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.







TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Padi (Oryza Sativa)
KLasifikasi Tanaman Padi
Berdasarkan tata nama atau sistematika tumbuh-tumbuhan menurut Tjitrosoepomo (1994), tanaman padi (Oryza sativa L) dimasukkan ke dalam klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Monokotil (monocotyledoneae)
Ordo : Glumiflorae (poales)
Familia : Gramineae (poaceae)
Sub-familia : Oryzoideae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L
Akar
            Padi termasuk tanaman tipe berkeping satu (Monocotyledoneae) dan memiliki sistem perakaran serabut. Akar tanaman padi memiliki ukuran yang pendek namun seperti akar serabut tanaman lainnya, akar padi tumbuh bercabang di sekitar akar utama. Serabut akar tumbuh banyak di cabang akar dan akar utama. (Gardner, dkk., 1991)
Batang
            Batang padi tersusun dari rangkaian ruas–ruas dan diantara ruas yang satu dengan ruas yang lainnya dipisahkan oleh satu buku. Ruas batang padi didalamnya berongga dan bentuknya bulat, dari atas ke bawah ruas buku itu semakin pendek. Ruas yang terpendek terdapat dibagian bawah dari batang dan ruas–ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas–ruas yang berdiri sendiri. Sumbu utama dari batang dibedakan dari bagian pertumbuhan embrio yang disertai pada coleopotil pertama (Grist, 1960).
Pada buku bagian bawah dari ruas tanaman padi tumbuh daun pelepahyang membalut ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daun bendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir pada

Daun
- Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
- Pelepah daun (upih) ; merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak,danhal ini selalu terjadi
pada setiap daun yang akan muncul pada tanaman padi
- Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun (upih).  Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit. Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. koleoptil keluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar daripada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi.

Bunga
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu (Departemen Pertanian, 1983).
Pada dasar bunga terdapat ladicula (daun bunga yang telah berubah bentuknya). Ladicula berfungsi mengatur dalam pembuahan palea, pada waktu berbunga ia menghisap air dari bakal buah, sehingga mengembang. Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka (Hasyim, 2000). Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu (Departemen Pertanian, 1983).
Pada dasar bunga terdapat ladicula (daun bunga yang telah berubah bentuknya). Ladicula berfungsi mengatur dalam pembuahan palea, pada waktu berbunga ia menghisap air dari bakal buah, sehingga mengembang. Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka (Hasyim, 2000).

Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau bulir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Dinding bakal buah terdiri dari tiga bagian yaitu bagian paling luar disebut
epicarpium, bagian yang tengah disebut mesocarpium dan bagian yang dalam disebut endocarpium. Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemmaBuah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau bulir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Dinding bakal buah terdiri dari tiga bagian yaitu bagian paling luar disebutepicarpium, bagian yang tengah disebut mesocarpium dan bagian yang dalam disebut endocarpium. Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma

Biji
Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embryo (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma.
Pada lembaga terdapat daun lembaga dan akar lembaga. Endosperm umumnya terdiri dari zat tepung yang diliputi oleh selaput protein. Endosperm juga mengandung zat gula, lemak, serta zat-zat anorganik

Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman padi tumbuh di daerah tropis / subtropis pada 45O LU sampai dengan 45O LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan empat bulan. rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 – 2000 mm.
Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan mengganggu proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadiakibat tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang juga rendah pada waktu bunting dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaantepung sari.

Tanah
Tanah yang baik untuk pertumbuhan padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya 18 – 22 cm dengan pH 4,0 – 7,0.
Tidak semua jenis tanah cocok untuk areal persawahan. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air. Padahal dalam sistem tanah sawah, lahan harus tetap tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah yang sulit menahan air (tanah dengan kandungan pasir tinggi) kurang cocok dijadikan lahan persawahan. Sebaliknya, tanah yang sulit dilewati air (tanah dengan kandungan lempung tinggi) cocok dijadikan lahan persawahan. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan kondisi hidrologi, porisitas tanah yang rendah dan tingkat keasaman tanah yang netral, sumber air alam, serta kanopinas modifikasi sistem alam oleh kegiatan manusia. (Wirakusumah, S. 2003)
Padi sawah menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18 - 22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi netral (7,0). Pada prinsipnya tanah berkapurdengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral. Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan tanah yang khusus.






HUBUNGAN RADIASI SURYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L)

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi (Oryza sativa L.)
            Dalam praktek budidayanya tanaman padi termasuk tanaman yang tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan .Pertumbuhan tanaman padi dimulai ketika bibit tanaman padi ditanam di lahan persawahan yang berair. Hal ini dilakukan karena tanaman padi tidak bisa tumbuh di lahan kering (Rai. Wijana. Arnyana. 1998)
            Pada saat masa budidaya, bibit tanaman padi akan bertumbuh danpadi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari, dan 7 hari berikutnya akan muncul daun barulainnya.banyaknya daun padi hingga terbentuknya malai
(Rai. Wijana. Arnyana. 1998).
            Dari malai-malai inilah nantinya buah-buah padi akan muncul. Buliri bulir ini nantinya semakin lama akan semakin masak dan akan berubah warna mejadi kuning keemasan dan tanaman padi akan semakin merunduk pertanda padi sudah masak dan siap dipanen. Umur panen padi biasanya berkisar antara 4-6 bulan.

Faktor-Faktor yang Mempenngaruhi Produktivitas Padi (Oryza sativa L.)
            Setiap tanaman padi yang ditanam pasti akan memiliki tingkat produktivitas yang berbeda disetiap tempat, yang disebabkan oleh beberapa faktor yakni :
1. Iklim
   Tanaman padi dapat ditanam diberbagai daerah karena tanaman padi dapat menyesuaikan diri dengan kondisi iklim manapun. Namun terdapat perbedaan yakni tanaman padi yang ditanam didaerah yang beriklim tropis akan menghassilkan produksi lebih optimum daripada daerah iklim lainnya.
2. Teknik Pengelolaan
   Cara yang dilakukan dalam budidaya tanaman padi juga berpengaruh terhadap produktivitas tanaman padi. Harus diketahui kapan waktu yang tepat untuk menanam, kapan waktu yang tepat untuk memupuk, menggunakan pestisida, dan kapan waktu yang tepat untuk memanen. Jika dilakukan drngan benar, makan padi akan berproduksi dengan optimum.
3. Radiasi Surya
    Radiasi Surya penting dalam pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi, karena tanaman padi merupakan tanaman yang membutuhkan banyak sinar dan cahaya untuk tumbuh dan berkembang dan melakukan proses pertumbuhan. Jika mendapat sinar matahari yang cukup, padi akan bertumbuh dengan baik dan berproduksi dengan optimum.

Dampak Positif dan Negatif Radiasi Surya Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.)
            Diketahui bahwa ternyata radiasi surya juga mempunyai beberapa dampak terhadap tanaman padi antara lain :
A. Dampak Positif
·      Berperan dalam siklus Hidrologi yakni pembentukan air yang sangat dibutuhkan oleh tanaman padi.
·      Berperan dalam berbagai proses yang terjadi didalam tanaman padi seperti fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.

B. Dampak Negatif.
·      Terlalu banyak radiasi yang datang dapat menyebabkan tanah menjadi kering dan kekurangan air
·      Radiasi surya dapa meningkatkan suhu tanaman yang dapat menghilangkan sebagian besar jumlah air di tubuh tanaman padi
·      Tanaman padi yang terlalu banyak  terkena radiasi surya bisa kerkeringa, layu dan akhirnya mati

Hubungan Radiasi Surya Terhadap Produktivitas Tanaman Padi (Oryza sativa L.)
Pertumbuhan dan produksi tanaman padi merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi lainnya.  Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat.  Sebagian energi kimia tersebut direduksi/ dirombak menjadi energi kinetik dan energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan internal tanaman.  Sedangkan bagian lainnya direformasi menjadi beberapa jenis senyawa organik, termasuk asam amino, protein dan lain-lain melalui beberapa proses metabolisme tanaman.
Selain radiasi surya, proses fotosintesis bulir padi sangat ditentukan oleh ketersediaan air, konsentrasi CO2 dan suhu udara.  Sedangkan proses respirasi dan beberapa proses metabolisme tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh suhu udara dan beberapa unsur iklim lain.  Proses transpirasi yang menguapkan air dari jaringan tanaman ke atmosfer merealisasikan proses dinamisasi dan translokasi energi panas, air, hara dan berbagai senyawa lainnya di dalam jaringan tanaman.  Secara fisika, proses transpirasi tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air tanah (kelembaban udara), radiasi surya, kelembaban nisbi dan angin. (Ramli, D. 1989)

Selain proses metabolisme, proses pembungaan, pengisian biji dan pematangan biji atau buah tanaman padi juga sangat dipengaruhi oleh radiasi surya (intensitas dan lama penyinaran), suhu udara dan kelembaban nisbi serta angin.  Oleh sebab itu, produkstivitas dan mutu hasil tanaman padi yang banyak ditentukan pada fase pengisian dan pematangan biji atau buah sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim dan cuaca, terutama radiasi surya dan suhu udara.
Secara aktual, berbagai proses fisiologi, pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur cuaca, yaitu keadaan atmosfer dari saat ke saat selama umur tanaman, ketersediaan air (kelembaban tanah) sangat ditentukan oleh curah hujan dalam periode waktu tertentu dan disebut sebagai unsur iklim, yang pada hakikatnya adalah akumulasi dari unsur cuaca (curah hujan dari saat ke saat).  Demikian juga, pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan manivestasi akumulatif dari seluruh proses fisiologi selama fase atau periode pertumbuhan tertentu  oleh sebab itu dalam pengertian yang lebih teknis dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim (sebagai akumulasi keadaan cuaca) selama pertumbuhan tanaman. (Syamsuri, Istamar, DKK. 2007)






























KESIMPULAN

1.      Faktor-Faktor yang Mempenngaruhi Produktivitas Padi (Oryza sativa L.) adalah iklim, teknik pengelolahan dan radiasi surya
2.       Dampak Positif Radiasi Surya Terhadap tanaman padi adalah Berperan dalam siklus Hidrologi yakni pembentukan air yang sangat dibutuhkan oleh tanaman padi, dan Berperan dalam berbagai proses yang terjadi didalam tanaman padi seperti fotosintesis, respirasi, dan transpirasi
3.       Dampak Negatif radiasi surya pada tanamaan padi adalah Terlalu banyak radiasi yang datang dapat menyebabkan tanah menjadi kering dan kekurangan air
4.      Radiasi surya dapa meningkatkan suhu tanaman yang dapat menghilangkan sebagian besar jumlah air di tubuh tanaman padi
5.      Tanaman padi yang terlalu banyak  terkena radiasi surya bisa kerkeringa, layu dan akhirnya mati
6.      Pertumbuhan dan produksi tanaman padi merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi lainnya.  Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat.  











DAFTAR PUSTAKA

Departemen Ilmu Pertanian.1983. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi.Yogyakarta : Gadjah Mada University

Gardner, dkk., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Gembong Tjitrosoepomo. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Grist, D.H., 1960. Rice Formerly Agricultural Economist, Colonial Agricultural Service, Malaya. Longmans Green and Co Ltd. London.

Rai. Wijana. Arnyana. 1998. Buku Ajar Ekologi Tumbuhan. Singaraja : STKIP Singaraja.

Ramli, D. 1989. Ekologi. Jakarta : PPLP Tenaga Kependidikan.

Syamsuri, Istamar, DKK. 2007. Biologi untuk SMA kelas XII semester 1. Jakarta. Erlangga

Sasmitamihardja, dkk., 1996, Fisiologi Tumbuhan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, FMIPA- ITB, Bandung

Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar