HUBUNGAN RADIASI SURYA DENGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN
PADI (Oryza sativa L.)
PAPER
OLEH :
JESICA SEREVINA SIMATUPANG / 160301098
AGROEKOTEKNOLOGI-2A
LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
HUBUNGAN RADIASI SURYA DENGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN
PADI (Oryza sativa L.)
PAPER
OLEH :
JESICA SEREVINA SIMATUPANG / 160301098
AGROEKOTEKNOLOGI-2A
Paper Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen
Penilaian di Laboratorium Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi,
Fakultas Pertanian,
Unviersitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh
Asisten Koordinator
(Muhammad Ridho Catur Prasetya)
NIM : 130301279
Diperiksa Oleh Diperiksa Oleh
Asisten Korektor I Asisten Korektor II
(Wika
W Syahputri) (Abdul Rozak)
NIM : 120301070
NIM : 130301285
LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang masih memberikan
penulis waktu dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini
tepat pada waktunya
Adapun judul paper ini adalah ”
Hubungan Radiasi Surya Terhadap Produktivitas Tanaman Padi ”merupakan salah
satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilalian di Laboratorium
Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Petanian, Universitas
Sumatera Utara
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr.
Nini Rahmawati, S.P, M.Si , Dr. Yaya Hasanah,M.Si, Ir. Irsal, M.P, Ir.Tengku
Irmansyah, M.P, Ir. Lisa Marwani, M.P, Dr. Dra. Chairani Hanum, M.S, Ir. Alida
Lubis, M.Si, Ir. Mukhlis, M.Si, Ir. Benny Hidayat, M.P, Ir. Syarifuddin, M.S
selaku dosen mata kuliah Agroklimatologi dan kepada seluruh kakak dan abang
asisten yang telah membantu saya dalam menyelesaikan paper ini.
Penulis juga menyadari bahwa paper
ini masih jauh dari sempurna, jadi penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesuksesan penulis di masa depan. Akhir kata, penulis mengucapan
terima kasih.
Hormat
saya,
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi
utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan
cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu bagi tumbuhan khususnya
yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan prosesfotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan.Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses
perkecambahan biji sampai tanaman dewasa. Dengan demikian cahaya dapat menjadi
faktor pembatas utama di dalam semua ekosistem.
Merupakan faktor lingkungan yang
sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Bagi tumbuhan
khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat berperan dalam proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan .
Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem
secara global karena matahari menentukan suhu. Cahaya matahari juga merupakan
unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis. Cahaya Optimal bagi Tumbuhan Kebutuhan minimum cahaya untuk
proses pertumbuhan terpenuhi bila cahaya melebihi titik kompensasinya.
Beberapa tumbuhan mempunyai
karakteristika yang dianggap sebagai adaptasinya dalam mereduksi kerusakan
akibat cahaya yang terlalu kuat atau supra optimal. Dedaunan yang mendapat
cahaya dengan intensitas yang tinggi, kloroplasnya berbentuk cakram, posisinya
sedemikian rupa sehingga cahaya yang diterima hanya oleh dinding vertikalnya.
Antosianin berperan sebagai pemantul cahaya sehingga menghambat atau mengurangi
penembusan cahaya ke jaringan yang lebih dalam.
Besarnya energi matahari yang
diterima oleh tanaman tidak sama dari musim ke musim dan latitude ke latitude
lainnya. Tetapi besarnya energi matahari yang diterima tanaman (tumbuhan)
setiap tahunnya pada latitude yang sama tidak sama bervariasi dan besarnya
energi matahari yang ditangkap tanaman untuk jenis tanaman yang berbeda, juga
akan berbeda-beda pula.
Pertumbuhan dan produksi
tanaman padi merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai
fisiologi lainnya. Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan
tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi
energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi
kimia dalam bentuk karbohidrat. Sebagian energi kimia tersebut direduksi/
dirombak menjadi energi kinetik dan energi termal melalui proses respirasi,
untuk memenuhi kebutuhan internal tanaman. Sedangkan bagian lainnya
direformasi menjadi beberapa jenis senyawa organik, termasuk asam amino,
protein dan lain-lain melalui beberapa proses metabolisme tanaman. (Sasmitamihardja,
dkk., 1996)
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper
ini adalah untuk mengetahui tentang radiasi surya dan juga tanaman padi serta
pengaruh radiasi surya terhadap produktivitas tanaman padi.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini
adalah menjadi salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
laboratorium Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
TINJAUAN
PUSTAKA
Botani
Tanaman Padi (Oryza Sativa)
KLasifikasi
Tanaman Padi
Berdasarkan tata nama atau sistematika tumbuh-tumbuhan menurut
Tjitrosoepomo (1994), tanaman padi (Oryza
sativa L) dimasukkan ke dalam klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Monokotil (monocotyledoneae)
Ordo : Glumiflorae (poales)
Familia : Gramineae (poaceae)
Sub-familia : Oryzoideae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L
Akar
Padi
termasuk tanaman tipe berkeping satu (Monocotyledoneae) dan memiliki sistem
perakaran serabut. Akar tanaman padi memiliki ukuran yang pendek namun seperti
akar serabut tanaman lainnya, akar padi tumbuh bercabang di sekitar akar utama.
Serabut akar tumbuh banyak di cabang akar dan akar utama.
(Gardner, dkk., 1991)
Batang
Batang
padi tersusun dari rangkaian ruas–ruas dan diantara ruas yang satu dengan ruas
yang lainnya dipisahkan oleh satu buku. Ruas batang padi didalamnya berongga
dan bentuknya bulat, dari atas ke bawah ruas buku itu semakin pendek. Ruas yang
terpendek terdapat dibagian bawah dari batang dan ruas–ruas ini praktis tidak
dapat dibedakan sebagai ruas–ruas yang berdiri sendiri. Sumbu utama dari batang
dibedakan dari bagian pertumbuhan embrio yang disertai pada coleopotil pertama
(Grist, 1960).
Pada buku bagian bawah dari ruas tanaman
padi tumbuh daun pelepahyang membalut ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada
buku bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana
cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang
dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah
kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas
dari batang disebut daun bendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi
ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir pada
Daun
- Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
- Pelepah daun (upih) ; merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak,danhal ini selalu terjadi pada setiap daun yang akan muncul pada tanaman padi
- Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit. Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. koleoptil keluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar daripada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi.
- Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
- Pelepah daun (upih) ; merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak,danhal ini selalu terjadi pada setiap daun yang akan muncul pada tanaman padi
- Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit. Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. koleoptil keluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar daripada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi.
Bunga
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya
mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas.
Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari
besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik
dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya
putih atau ungu (Departemen Pertanian, 1983).
Pada dasar bunga terdapat ladicula (daun
bunga yang telah berubah bentuknya). Ladicula berfungsi mengatur dalam
pembuahan palea, pada waktu berbunga ia menghisap air dari bakal buah, sehingga
mengembang. Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka
(Hasyim, 2000). Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan
bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari
ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai
dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu
(Departemen Pertanian, 1983).
Pada
dasar bunga terdapat ladicula (daun bunga yang telah berubah bentuknya).
Ladicula berfungsi mengatur dalam pembuahan palea, pada waktu berbunga ia
menghisap air dari bakal buah, sehingga mengembang. Pengembangan ini mendorong
lemma dan palea terpisah dan terbuka (Hasyim, 2000).
Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut
biji padi atau bulir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang
tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan
pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk sekam atau kulit
gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Dinding bakal buah terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian paling luar disebut
epicarpium,
bagian yang tengah disebut mesocarpium dan bagian yang dalam disebut
endocarpium. Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat
tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak dibagian
sentral yakni dibagian lemmaBuah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi
atau bulir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh
lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan.
Lemma dan palea serta bagian lain akan membentuk sekam atau kulit gabah
(Departemen Pertanian, 1983).
Dinding bakal buah terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian paling luar disebutepicarpium, bagian yang tengah disebut
mesocarpium dan bagian yang dalam disebut endocarpium. Biji sebagian besar
ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh
embrio (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma
Biji
Biji sebagian besar ditempati
oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embryo
(lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma.
Pada lembaga
terdapat daun lembaga dan akar lembaga. Endosperm umumnya terdiri dari zat
tepung yang diliputi oleh selaput protein. Endosperm juga mengandung zat gula,
lemak, serta zat-zat anorganik
Syarat
Tumbuh
Iklim
Tanaman padi tumbuh di daerah tropis /
subtropis pada 45O LU sampai dengan
45O LS dengan cuaca panas
dan kelembaban tinggi dengan musim hujan empat bulan. rata-rata curah hujan
yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah
yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik
rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah
hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 – 2000 mm.
Temperatur sangat mempengaruhi pengisian
biji padi. Temperatur yang rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu
pembungaan akan mengganggu proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi
hampa. Hal ini terjadiakibat tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang juga
rendah pada waktu bunting dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda
pembukaantepung sari.
Tanah
Tanah yang baik untuk pertumbuhan padi
adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam
perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat
tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya 18 – 22 cm dengan
pH 4,0 – 7,0.
Tidak semua jenis tanah cocok untuk
areal persawahan. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis tanah dapat dijadikan
lahan tergenang air. Padahal dalam sistem tanah sawah, lahan harus tetap
tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam.
Oleh karena itu, jenis tanah yang sulit menahan air (tanah dengan kandungan
pasir tinggi) kurang cocok dijadikan lahan persawahan. Sebaliknya, tanah yang
sulit dilewati air (tanah dengan kandungan lempung tinggi) cocok dijadikan
lahan persawahan. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan
kondisi hidrologi, porisitas tanah yang rendah dan tingkat keasaman tanah yang
netral, sumber air alam, serta kanopinas modifikasi sistem alam oleh kegiatan
manusia. (Wirakusumah,
S. 2003)
Padi sawah menghendaki tanah lumpur yang
subur dengan ketebalan 18 - 22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi
sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi netral (7,0). Pada
prinsipnya tanah berkapurdengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena
mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak
mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral. Untuk
mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan tanah yang khusus.
HUBUNGAN RADIASI SURYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
PADI (Oryza sativa L)
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi (Oryza
sativa L.)
Dalam
praktek budidayanya tanaman padi termasuk tanaman yang tidak terlalu sulit
untuk dibudidayakan .Pertumbuhan tanaman padi dimulai ketika bibit tanaman padi
ditanam di lahan persawahan yang berair. Hal ini dilakukan karena tanaman padi
tidak bisa tumbuh di lahan kering (Rai. Wijana. Arnyana.
1998)
Pada
saat masa budidaya, bibit tanaman padi akan bertumbuh danpadi
mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada
batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya.
Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang
waktu 7 hari, dan 7 hari berikutnya akan muncul daun barulainnya.banyaknya daun
padi hingga terbentuknya malai
(Rai. Wijana. Arnyana.
1998).
Dari
malai-malai inilah nantinya buah-buah padi akan muncul. Buliri bulir ini
nantinya semakin lama akan semakin masak dan akan berubah warna mejadi kuning
keemasan dan tanaman padi akan semakin merunduk pertanda padi sudah masak dan
siap dipanen. Umur panen padi biasanya berkisar antara 4-6 bulan.
Faktor-Faktor
yang Mempenngaruhi Produktivitas Padi (Oryza sativa L.)
Setiap tanaman padi yang ditanam pasti akan memiliki tingkat
produktivitas yang berbeda disetiap tempat, yang disebabkan oleh beberapa
faktor yakni :
1. Iklim
Tanaman padi
dapat ditanam diberbagai daerah karena tanaman padi dapat menyesuaikan diri
dengan kondisi iklim manapun. Namun terdapat perbedaan yakni tanaman padi yang
ditanam didaerah yang beriklim tropis akan menghassilkan produksi lebih optimum
daripada daerah iklim lainnya.
2. Teknik Pengelolaan
Cara yang
dilakukan dalam budidaya tanaman padi juga berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman padi. Harus diketahui kapan waktu yang tepat untuk menanam, kapan waktu
yang tepat untuk memupuk, menggunakan pestisida, dan kapan waktu yang tepat
untuk memanen. Jika dilakukan drngan benar, makan padi akan berproduksi dengan
optimum.
3. Radiasi Surya
Radiasi
Surya penting dalam pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi, karena tanaman
padi merupakan tanaman yang membutuhkan banyak sinar dan cahaya untuk tumbuh
dan berkembang dan melakukan proses pertumbuhan. Jika mendapat sinar matahari
yang cukup, padi akan bertumbuh dengan baik dan berproduksi dengan optimum.
Dampak
Positif dan Negatif Radiasi Surya Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa
L.)
Diketahui bahwa ternyata radiasi surya juga mempunyai beberapa dampak
terhadap tanaman padi antara lain :
A. Dampak Positif
·
Berperan dalam
siklus Hidrologi yakni pembentukan air yang sangat dibutuhkan oleh tanaman
padi.
·
Berperan dalam
berbagai proses yang terjadi didalam tanaman padi seperti fotosintesis,
respirasi, dan transpirasi.
B.
Dampak Negatif.
·
Terlalu banyak
radiasi yang datang dapat menyebabkan tanah menjadi kering dan kekurangan air
·
Radiasi surya
dapa meningkatkan suhu tanaman yang dapat menghilangkan sebagian besar jumlah
air di tubuh tanaman padi
·
Tanaman padi
yang terlalu banyak terkena radiasi
surya bisa kerkeringa, layu dan akhirnya mati
Hubungan Radiasi Surya Terhadap Produktivitas Tanaman
Padi (Oryza sativa L.)
Pertumbuhan dan produksi tanaman
padi merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi
lainnya. Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada
dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya
(matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam
bentuk karbohidrat. Sebagian energi kimia tersebut direduksi/ dirombak
menjadi energi kinetik dan energi termal melalui proses respirasi, untuk
memenuhi kebutuhan internal tanaman. Sedangkan bagian lainnya direformasi
menjadi beberapa jenis senyawa organik, termasuk asam amino, protein dan
lain-lain melalui beberapa proses metabolisme tanaman.
Selain radiasi surya, proses
fotosintesis bulir padi sangat ditentukan oleh ketersediaan air, konsentrasi
CO2 dan suhu udara. Sedangkan proses respirasi dan beberapa proses metabolisme
tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh suhu udara dan beberapa unsur iklim
lain. Proses transpirasi yang menguapkan air dari jaringan tanaman ke
atmosfer merealisasikan proses dinamisasi dan translokasi energi panas, air,
hara dan berbagai senyawa lainnya di dalam jaringan tanaman. Secara
fisika, proses transpirasi tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air
tanah (kelembaban udara), radiasi surya, kelembaban nisbi dan angin.
(Ramli, D. 1989)
Selain proses metabolisme, proses pembungaan,
pengisian biji dan pematangan biji atau buah tanaman padi juga sangat
dipengaruhi oleh radiasi surya (intensitas dan lama penyinaran), suhu udara dan
kelembaban nisbi serta angin. Oleh sebab itu, produkstivitas dan mutu
hasil tanaman padi yang banyak ditentukan pada fase pengisian dan pematangan
biji atau buah sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim dan cuaca, terutama
radiasi surya dan suhu udara.
Secara aktual, berbagai proses
fisiologi, pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur
cuaca, yaitu keadaan atmosfer dari saat ke saat selama umur tanaman,
ketersediaan air (kelembaban tanah) sangat ditentukan oleh curah hujan dalam
periode waktu tertentu dan disebut sebagai unsur iklim, yang pada hakikatnya
adalah akumulasi dari unsur cuaca (curah hujan dari saat ke saat).
Demikian juga, pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan manivestasi
akumulatif dari seluruh proses fisiologi selama fase atau periode pertumbuhan
tertentu oleh sebab itu dalam pengertian yang lebih teknis dapat dinyatakan
bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim
(sebagai akumulasi keadaan cuaca) selama pertumbuhan tanaman. (Syamsuri,
Istamar, DKK. 2007)
KESIMPULAN
1.
Faktor-Faktor
yang Mempenngaruhi Produktivitas Padi (Oryza sativa L.) adalah iklim,
teknik pengelolahan dan radiasi surya
2.
Dampak Positif Radiasi Surya Terhadap tanaman
padi adalah Berperan dalam siklus Hidrologi yakni pembentukan air yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman padi, dan Berperan dalam berbagai proses yang terjadi
didalam tanaman padi seperti fotosintesis, respirasi, dan transpirasi
3.
Dampak Negatif radiasi surya pada tanamaan
padi adalah Terlalu banyak radiasi yang datang dapat menyebabkan tanah menjadi
kering dan kekurangan air
4.
Radiasi surya
dapa meningkatkan suhu tanaman yang dapat menghilangkan sebagian besar jumlah
air di tubuh tanaman padi
5.
Tanaman padi
yang terlalu banyak terkena radiasi
surya bisa kerkeringa, layu dan akhirnya mati
6.
Pertumbuhan dan produksi tanaman
padi merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi
lainnya. Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada
dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya
(matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam
bentuk karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Ilmu Pertanian.1983. Ilmu Pangan,
Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi.Yogyakarta : Gadjah Mada
University
Gardner, dkk., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya,
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Gembong Tjitrosoepomo. 1994. Taksonomi Tumbuhan
Obat-Obatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Grist, D.H., 1960. Rice Formerly
Agricultural Economist, Colonial Agricultural Service, Malaya. Longmans
Green and Co Ltd. London.
Rai. Wijana. Arnyana. 1998. Buku Ajar
Ekologi Tumbuhan. Singaraja : STKIP Singaraja.
Ramli, D. 1989. Ekologi. Jakarta : PPLP
Tenaga Kependidikan.
Syamsuri, Istamar, DKK. 2007. Biologi untuk
SMA kelas XII semester 1. Jakarta. Erlangga
Sasmitamihardja, dkk., 1996, Fisiologi
Tumbuhan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, FMIPA- ITB, Bandung
Wirakusumah,
S. 2003. Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar